Sabtu, 28 Juli 2012

Digigit Tikus, Burungku 2 Mati




Saat almarhum bapakku masih ada, beliau sayang sekali denganku, apapun yang aku minta selalu dibelikannya.

Aku masih sekolah SMPN, dengan gaya anak - anak yang ingin mengetahui apa saja...

Suatu saat kami hanya berdua jalan - jalan sore hanya untuk menemeni beliau ke luar rumah untuk membeli roti bakar kegemarannya. Saat menikmati dan menyantap roti bakar dengan selai kacang kesukaannya dan kopi hitam, mata ini tak lepas dari pandangan sebuah toko makanan hewan di seberang warung kopi ini. Permintaanku tidak seperti biasanya, karena memang sebenarnya aku tidak biasa memelihara hewan di rumah, hanya adikku yang pernah merawat ikan sampai ikan itu mati sendiri karena usia. Almarhum bapak memperhatikan ke arah aku memandangi 2 ekor burung yang cantik, aku ingat betul warnanya perpaduan dari hijau dan kuning, setelah kami makan roti bakar dan menyudahi minum kopi juga teh yang aku pesan, bapak langsung menyebrang tanpa pikir panjang ke tempat toko makanan hewan tersebut. Aku pun segera menyusul... "Waah, cantik pak yang ini burungnya", "kenapa, kamu suka nduk?!" kata bapakku. "Iya, pak, beli yang ini yaa, nanti kalau sudah besar pasti tambah bagus warnanya" bujukku, dengan tanpa banyak alasan maka bapakku membelikanku 2 burung itu dengan makanannya. "Makasih pak, Henny suka banget sama warnanya..."

Sesampai di rumah, ibuku bertanya "siapa yang membeli burung? Memang bisa merawatnya?", "Ini yang beli Henny, bu,,, Henny suka banget sama warna burung ini, kandang burung yang bekas masih bisa kan?!" tanyaku pada ibu karena kami pernah merawat burung sebelumnya dan entah kemana burung - burung itu.

Dengan lincahnya burung - burung yang kubeli loncat ke sana ke mari, entah memang burung ini belum terbiasa dengan tempatnya atau karena ingin bebas.

Kutinggal saja di lantai atas rumahku karena kandang burung terhias di sana. Semalam suntuk aku tidak bisa tidur merasakan bagaimana burung itu bisa diam karena merasa nyaman denganku.

Paginya, aku kaget saat ibu berteriak "Henn, burungnya mati", aku sedih sekali melihat burungku mati tak berdaya, kelelahan atauuu... "Itu karena ada tikus semalem, pasti digigit tikus" ibuku berteriak.

"Yaaah, gimana donk" aku berteriak karena ibuku ada di bawah dan bapak diam saja karena hanya ingin membelikan untukku, "ya sudah aku kubur saja di tumpukkan pasir yang ada di sini" ucapku dalam hati.

Renungan : Amanah, aku tau tentang hak hidup dari seekor makhluk hidup, tapi aku tidak tau saat itu bagaimana caranya makhluk kecil tidak berdosa itu harus bertahan hidup, karena lepas dari pengawasanku dan burung - burung itu mati begitu saja tanpa aku tau penyebabnya, kasihan juga. Turut berduka cita...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar