Jumat, 24 Februari 2012

Renang, kenangan terindah bersama Ayahku...




“Pak saya mau ikutan renang, bisa pak?” kumeminta izin ke guru olah ragaku untuk mengiyakan permintaanku. “Bisa, tapi kamu bilang dulu dan minta izin sama orang tua ya!”

Ayahku yang sedang membaca koran pagi itu ku ganggu untuk mendengarkan harapanku. “Yah, di sekolah ada olah raga renang dan aku dibolehkan ikut tapi harus minta izin dulu sama orang tua dan tempatnya juga sedikit jauh jadi nanti aku dan teman – teman bareng untuk jalan dari rumah pak guru, boleh kan Yah?” sambil kutersenyum dan mengambilkan sepatu ayah yang baru saja ku semirkan sampai mengkilat. “Boleh ndo’ (anak - dalam bahasa jawa), mulai kapan ikutnya?”, ayahku sambil siap – siap berangkat dan keluar dari pintu rumah menanyakan. “Aku bisa ikut mulai minggu depan Yah, makasih ya... Ayah baik deh!”, sambil ku salim dan mencium tangannya dan aku pun juga pamit untuk berangkat.

Setelah ku mengikuti olah raga renang dan menjadi hobby, suatu saat aku berdua dengan ayah bertemu dengan guru privat yang sedang melatih salah satu muridnya di tempat ku renang dari sekolah. “Caranya begini ya... kakinya diluruskan berbarengan dengan tangan yang merenggang keluar, lalu tarik kaki ke depan dengan telapak kaki bertemu dan tangan diluruskan”, dengan sabar memegang kakiku dan memberitahu cara untuk menggerakkannya, akupun melihat muridnya yang sudah terlatih bolak balik dari ketinggian 120 cm sampai yang 210 cm.

Sejak pertama kalinya aku tau bagaimana cara berenang yang baik dari guru terbaik

_Dari Kelas 3 SD_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar