“Pak saya mau ikutan renang, bisa
pak?” kumeminta izin ke guru olah ragaku untuk mengiyakan permintaanku. “Bisa,
tapi kamu bilang dulu dan minta izin sama orang tua ya!”
Ayahku yang sedang membaca koran
pagi itu ku ganggu untuk mendengarkan harapanku. “Yah, di sekolah ada olah raga
renang dan aku dibolehkan ikut tapi harus minta izin dulu sama orang tua dan
tempatnya juga sedikit jauh jadi nanti aku dan teman – teman bareng untuk jalan
dari rumah pak guru, boleh kan Yah?” sambil kutersenyum dan mengambilkan sepatu
ayah yang baru saja ku semirkan sampai mengkilat. “Boleh ndo’ (anak - dalam
bahasa jawa), mulai kapan ikutnya?”, ayahku sambil siap – siap berangkat dan
keluar dari pintu rumah menanyakan. “Aku bisa ikut mulai minggu depan Yah,
makasih ya... Ayah baik deh!”, sambil ku salim dan mencium tangannya dan aku
pun juga pamit untuk berangkat.
Setelah ku mengikuti olah raga
renang dan menjadi hobby, suatu saat aku berdua dengan ayah bertemu dengan guru privat
yang sedang melatih salah satu muridnya di tempat ku renang dari sekolah.
“Caranya begini ya... kakinya diluruskan berbarengan dengan tangan yang
merenggang keluar, lalu tarik kaki ke depan dengan telapak kaki bertemu dan
tangan diluruskan”, dengan sabar memegang kakiku dan memberitahu cara untuk menggerakkannya,
akupun melihat muridnya yang sudah terlatih bolak balik dari ketinggian 120 cm
sampai yang 210 cm.
Sejak pertama kalinya aku tau bagaimana cara berenang yang baik dari guru terbaik
_Dari Kelas 3 SD_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar